SuluhMerdeka.Com- Guilt trip adalah suatu bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, yang digunakan oleh seseorang terhadap korban untuk menimbulkan perasaan bersalah sehingga keinginan mereka akan terpenuhi.
Ucapan seperti: “Jadi kamu ingin meninggalkanku setelah aku berkorban begitu banyak?” atau “Aku lelah memasak, tapi kamu makan sedikit” mungkin sudah tidak terdengar asing di telingamu
Guilt trip mampu dilakukan secara sengaja maupun tidak. Perlakuan ini pula dapat sangat kentara terlihat atau malah sulit terdeteksi lantaran bisa dilakukan secara halus dan tersirat
Guilt trip tidak hanya bertujuan untuk memanipulasi korbannya supaya korban merasa bersalah. Tetapi, kondisi ini juga dapat menjadi sebuah trik untuk menghindari perseteruan dan mendapatkan simpati dari orang lain
Baca Juga: Ini Makanan Penyebab Bau Badan, Wajib Tahu
Perilaku guilt trip lainnya yang kerap terjadi yaitu mengungkit kejadian di masa lalu, ketika pelaku (tampaknya) membantu targetnya saat ini. Isu umum dari trik khusus ini adalah
“Lihat, berapa banyak yang sudah saya lakukan untukmu.”
Untuk dapat menangani perilaku guilt trip
seseorang, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Buat batasan
Anda bisa mengkomunikasikan apa saja hal-hal yang bisa Anda lakukan dan tidak bisa Anda lakukan secara gamblang. Tak perlu takut kalau Anda akan menyakiti perasaan pelaku
Sebab, dengan begitu pelaku akan menyadari bahwa Anda sudah tahu tentang tindakan guilt trip yang dia lakukan. Sehingga, dia akan merasa bahwa perilakunya itu sudah tak ada gunanya lagi.
Baca Juga: Simak Tips Memilih Sofa Untuk Rumah Minimalis
2. Katakan langsung kepadanya
Anda tak perlu ragu mengatakan bahwa ucapan pelaku selalu membuat Anda merasa bersalah.