SuluhMerdeka.com – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Palu tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) wali kota tahun 2023 meninjau progres pekerjaan pembangunan rehabilitasi lapangan vatulemo, Rabu 17 April 2024.
Untuk diketahui rehabilitasi lapangan Vatulemo Palu dikerjakan dalam dua tahap pada dua tahun anggaran yakni 2023-2024. Tahap pertama dianggarkan Rp9 miliar dan tahap kedua Rp16 miliar dengan total anggaran Rp25 miliar. Tahap dua akan berakhir pada 29 Juli 2024.
Pansus LKPj meninjau pekerjaan untuk mengetehaui progres serta azas manfaatnya bagi public mengingat anggaran yang digunakan cukup besar.
Mutmainah Korona menyatakan, pihaknya ingin mengetahui secara terperinci progres pembangunan dan ingin memastikan apakah taman itu nantinya akan tetap difungsikan salahsatunya untuk mengakomodir pelaku UMKM. Termasuk fasilitas di dalamnya apakah memiliki sarana yang ramah untuk penyandang disabilitas.
Selain Mutmainah Korona, anggota Pansus yang ikut dalam peninjauan itu adalah Ishak Cae, Marcelinus, Farden Saino, Rusman Ramli dan Diah Tripurwantini.
Pansus diterima langsung Kepala Dinas PU Palu, Singgih B Prasetyo dan Sekretaris Ismayadi Parigade bersama Kabid Bina Kontruksi, Yus Darmin.
Disebut Proyek Hura-Hura
Anggota Pansus, Marcelinus dalam kesempatan ini menyebut dana APBD untuk rehabilitasi taman vatulemo adalah anggaran sia-sia dan mubasir. Pasalnya alokasi anggaran sebesar Rp25 miliar tersebut dianggap terlalu besar di tengah masih banyaknya penyintas bencana alam yang saat ini masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara).
Politisi Perindo ini berpendapat, kondisi taman vatulemo sebelumnya masih layak dan gunakan untuk berbagai kepentingan publik. Apalagi, fungsi taman itu nantinya sama saja dengan taman sebelumnya.
“Anggaran untuk pembangunan ini sia-sia dan hanya untuk hura-hura karena fungsinya sama saja dengan yang lalu,”tekan Marcelinus.
Farden Saino dalam kesempatan ini mempertanyakan apakah fungsi taman vatulemo hasil rehabilitasi akan kembali seperti fungsi sebelumnya. Seperti misalnya untuk pelaku UMKM kuliner, usaha wahana anak dan ruang bagi pedagang kaki lima lainnya.
Sementara Rusman Ramli berpendapat, taman vatulemo sebenarnya belum urgensi untuk direhabilitasi, apalagi taman tersebut baru saja dirahbilitasi sewaktu Hidayat Lamakrate menjabat sebagai penjabat wali Kota Palu.
PU Palu Pastikan Taman Vatulemo diperluas Untuk Kepentingan Publik
Kepala Dinas PU Palu Singgih B Prasetyo memastikan sarana dan prasarana dalam taman vatulemo nantinya lebih luas untuk menampung berbagai kegiatan public dan pelaku UMKM. Sebelumnya kata Singgih, space untuk lapangan gate ball cukup luas. Namun dalam konsep taman yang baru, luas lapangan gate ball itu dikurangi menjadi hanya tinggal satu space dari sebelumnya empat space.
Singgih juga menjelaskan nantinya space untuk parkir dalam taman akan di tempatkan pada sisi selatan sehingga mudah untuk mengatur juru parkir. Salahsatu tujuannya agar pemasukan parkir bisa lebih terpantau.
Kemudian dalam perencanaan yang ada, space untuk usaha kuliner dipersiapkan untuk 7 lapak saja. Itupun menurutnya kemungkinan akan diisi dengan brand ternama yang memang berkomitmen untuk menempati ruang dalam taman.
Sedangkan untuk pelaku usaha kuliner lain, sudah ada tempat yang dipersiapkan seperti taman di Tondo sekitar Huntap, jalan Gunung Bossa serta space untuk pelaku usaha kuliner di sekitaran kantor BPBD Palu.
Menurutnya pada bagian tengah taman dipersiapkan untuk space pelaksanaan salat ied. Lalu pada sisi Timur dibuat semacam panggung untuk pertunjukan atau kegiatan seni lainnya. Kemudian sarana olah raga seperti jogging dan aerobic. Dari semua fasilitas yang ada, taman vatulemo lanjut Singgih juga dipersiapkan untuk penyandang disabilitas berupa jalur khusus masuk dalam taman.
Sekretaris Dinas PU Palu, Ismayadi Parigade menambahkan, untuk kepentingan akomodir pelaku UMKM, nantinya sebuah gedung besar akan dibangun menggantikan bangunan baruga sebelumnya. Dalam gedung itu nantinya dipersiapkan sebagai tempat pelaku UMKM untuk menjual segala macam produk souvenir khas Palu untuk oleh-oleh.
“Sebelumnya baruga itu tidak banyak digunakan. Terakhir itu digunakan untuk posko Satgas Covid 19,”jelas Ismayadi (NRF)
